Jakarta - Menyikapi kenaikan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) kendaraan Completely Built Up (CBU) atau impor utuh hingga 125%-150%, pabrikan mobil Suzuki mengatakan kalu masih mempelajarinya.
Hal itu dilontarkan langsung oleh 4W Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales, Endro Nugroho di diler Suzuki Cinere, Sabtu (24/8/2013).
"Kita sedang mempelajari dengan cermat. Kalau peraturannya seperti itu, saya kira tidak akan terlalu signifikan karena yang kena adalah segmen dengan market secara volume memang kecil," kata Endro kepada wartawan.
Endro menjelaskan kalau disimak secara seksama maka peraturan itu lebih mengacu kepada mobil ber-cc besar yang diimport utuh dari luar negeri ke Indonesia.
"Mungkin yang terkena dampak itu di mobil- premium," katanya.
Pada prinsipnya, Suzuki terus mempelajari dari paket tersebut, dan terus berharap tidak terlalu terganggu kalau masalah penjualan tapi meski begitu Suzuki akan tetap waspada.
"Kita berharap akan segera normal, asal jangan acluk-aclukan (kadang tinggi, kadang rendah karena kalau kondisinya naik turun lebih berbahaya," tutup Endro.
(ady/ddn)
Hal itu dilontarkan langsung oleh 4W Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales, Endro Nugroho di diler Suzuki Cinere, Sabtu (24/8/2013).
"Kita sedang mempelajari dengan cermat. Kalau peraturannya seperti itu, saya kira tidak akan terlalu signifikan karena yang kena adalah segmen dengan market secara volume memang kecil," kata Endro kepada wartawan.
Endro menjelaskan kalau disimak secara seksama maka peraturan itu lebih mengacu kepada mobil ber-cc besar yang diimport utuh dari luar negeri ke Indonesia.
"Mungkin yang terkena dampak itu di mobil- premium," katanya.
Pada prinsipnya, Suzuki terus mempelajari dari paket tersebut, dan terus berharap tidak terlalu terganggu kalau masalah penjualan tapi meski begitu Suzuki akan tetap waspada.
"Kita berharap akan segera normal, asal jangan acluk-aclukan (kadang tinggi, kadang rendah karena kalau kondisinya naik turun lebih berbahaya," tutup Endro.
(ady/ddn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar